Konseling: Makalah Tugas Kuliah

Makalah Tugas Kuliah

ANALISIS PERMASALAHAN BK

DAN

SOLUSINYA

A. Pendahuluan

Tujuan umum pelayanan bimbingan dan konseling pada dasarnya sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri, sebagaimana dinyatakan dalam UU No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (Drs. Agus Mulyadi, M.Pd. 7 : 2003)

Kegiatan bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari upaya pendidikan, mengacu kepada aspirasi dan cita-cita bangsa. Bimbingan dan konseling ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui berbagai pelayanan kepada peserta didik bagi pengembangan pribadi dan potensi mereka seoptimal mungkin. (Prof. Dr. H. Prayitno, M.Sc. Ed. 1 : 2011)

Berdasarkan SK Mendikbud No. 025/O/1995 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, pada nomor 7 (dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling) poin d (Satu kali kegiatan bimbingan dan konseling memakan waktu rata-rata 2 (dua) jam tatap muka). (Prof. Dr. H. Prayitno, M.Sc. Ed. 14 : 2011)

B. Permasalahan

Berdasarkan isi SK Mendikbud tersebut di atas menegaskan bahwa diperlukan waktu rata-rata 2 (dua) jam tatap muka atau 2 (dua) jam pelajaran dalam satu kali melakukan kegiatan bimbingan dan konseling. Hal tersebut menunjukkan bahwa seorang guru pembimbing/konselor memiliki hak 2 (dua) jam pelajaran untuk setiap kelas dalam satu minggu. “Dalam kurikulum yang berlaku sekarang, waktu khusus terjadwal untuk masuk kelas belum disediakan”. (Drs. Ridwan, M.Pd. 202 : 2008).

Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah disusun dalam bentuk program tahunan, program semester, program bulanan, program mingguan, program harian, dan RPBK (Rencana Pelaksanaan Bimbingan Konseling) baik itu secara kelompok (clasical) maupun perorangan (individual). Program tersebut tersusun secara sistematis dan logis, akan tetapi tidak sepenuhnya terlaksana, sebab pelaksanaan program bimbingan dan konseling ditempatkan sepenuhnya sebagai suatu kegiatan yang sifatnya insidentil.

Sebagian besar guru mata pelajaran, bahkan terkadang ada kepala sekolah menilai Bimbingan dan Konseling (BK) baru bekerja bila ada peserta didik yang bermasalah, padahal bimbingan dan konseling menangani bukan hanya peserta didik yang bermasalah saja, akan tetapi peserta didik yang baik-baik-pun juga diberikan layanan. Fungsi bimbingan dan fungsi konseling seringkali disatukan, sehingga yang nampak adalah penanganan bagi peserta didik yang bermasalah saja. Padahal pemberian layanan itu diberikan kepada semua peserta didik.

Kembali kepada pokok permasalahan antara hak memberikan layanan 2 (dua) jam pelajaran dan tidak tersedianya waktu yang terjadwal masuk dalam kelas yang ditetapkan kurikulum menjadi suatu kendala dalam pelaksanaan layanan secara terjadwal. Hal tersebut dapat mengakibatkan tidak semua kelas mendapatkan layanan, sebab guru pembimbing/konselor hanya menggunakan jam pelajaran yang kebetulan guru mata pelajarannya berhalangan. Kalau-pun semua kelas dapat dimasuki akan tetapi tidak semua yang diprogramkan dapat dilaksanakan karena kesempatan untuk memasuki kalas tidak merata, tergantung kesempatan.

Sebagai contoh, ada 9 (sembilan) tugas perkembangan yang diprogramkan untuk semua kelas, hal ini tidak dapat dilakukan karena tidak tersedianya waktu secara terjadwal untuk masuk kelas. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada salah satu tugas perkembangan yang sudah diprogramkan dan tertuang dalam RPBK berikut ini:

RPBK

RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING

Layanan Bimbingan Kelompok

Tugas Perkembangan :		4. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan kesenian sesuai dengan program kurikulum, persiapan karir dan melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas
A	Topik Permasalahan/Bahan		:	Kesiapan peserta didik menghadapi ujian semester genap/penaikan kelas
B	Bidang Bimbingan		:		1. Peribadi	3. Sosial
					2. Belajar	4. Karir
C	Jenis Layanan		:		1. Orientasi	4. Pembelajaran
					2. Informasi	5. Konseling Perorangan
					3. Penempatan dan penyaluran	6. Bimbingan Kelompok
						7. Konseling Kelompok
D	Fungsi Layanan		:		1. Pemahaman	4. Pemeliharaan dan Pengembangan
					2. Pencegahan
					3. Pengentasan
E	Tujuan Layanan/Hasil yang Ingin Dicapai		:	Peserta didik siap mengikuti ujian semester genap, sehingga nilai yang diperoleh dapat mencapai bahkan melebihi standar ketuntasan minimal setiap mata pelajaran.
F	Sasaran Layanan		:	Peserta didik kelas VII, VIII, IX.
G	Uraian Kegiatan dan Materi		:	a. *Pembukaan* (3 menit) 1. Salam/menyapa siswa 2. Mengecek kehadiran 3. Yang akan kita bahas adalah : · Cara belajar, dan bagaimana belajar itu. b. *Transisi* · Selama ini kita selalu belajar, secara umum dapat dikatakan bahwa belajar adalah usaha sadar yang dilakukan untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui. · Bagaimana sebenarnya belajar itu. c. *Inti* · Belajar itu adalah membuktikan, contoh (*memperlihatkan selembar kertas kepada peserta didik) - Apa ini? - Kertas ini berbentuk apa? - Berapa ukurannya? - Saya mengatakan bahwa ukuran kertas ini adalah 21 X 33 cm. - Untuk mengetahui kebenarannya maka perlu kita buktikan. - Ambil mistar - Satu orang peserta didik mengukurnya - Hasil yang diperoleh adalah 21,1 X 33,5, ini adalah ukuran yang tepat sebab telah dibuktikan dengan cara mengukurnya. - Ketika anda melakukan pengukuran berarti anda melakukan pembuktian, dengan melakukan pembuktian maka anda belajar. · Belajar itu dengan cara melakukan, contoh : - Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, pada pokok bahasan puisi, secara teori dikatakan puisi itu harus ada rima. - Rima adalah pengulangan bunyi - Bunyi yang berulang adalah bunyi huruf akhir pada kata atau kalimat - Kalau anda menuliskan kalimat yang bunyi huruf akhirnya sama, maka anda telah melakukan belajar. - Perhatikan kutipan syair berikut (dinyanyikan) § Ingin kudekap dan menangis di pangkuanmu § Sampai kutertidur bagai masa kecil dulu · Yang menyita waktu untuk belajar salah satunya adalah HP, biasanya peserta didik lebih banyak menggunakan waktu untuk telepon dan sms dengan pembicaraan yang tidak penting. - Baiknya gunakan hp untuk telepon dan sms membiacarakan/membahas pelajaran/tugas. - Dapat juga gunakan untuk menghubungi guru mata pelajarannya. d. Penutup* · Tingkatkan rasa ingin tahu anda. · Gunakan metode belajar dengan cara melakukan dan membuktikan, dengan begitu anda akan menjadi tahu. · Belajarlah secara ilmiah contoh (mengambil sebuah kerikil, kedua telapak tangan terbuka, lalu kerikil di letakkan di telapak tangan kanan, secara bersamaan kedua telapak tangan diayunkan menutup mata kanan dan mata kiri, mata kanan terus digosok dan kerikil menghilang, saat telapak tangan kiri yang menutupi mata kiri di buka, kerikil itu ada di dalamnya) secara ilmiah kerikil itu tidak dapat masuk melalui mata kanan dan berpindah ketelapak tangan kiri melalui mata kiri. · Gunakan waktu sebaik-baiknya untuk belajar dalam menghadapi ujian semester genap/penaikan kelas. · Bagaimana metode belajar yang akan anda gunakan?
H	Metode		:	- Ceramah - Peragaan
I	Tempat Penyelenggaraan		:	Ruang kelas VIII.1
J	Waktu/Tanggal		:	Sabtu, 26 Januari 2013
K	Penyelenggara Layanan		:	Guru BK
L	Pihak-pihak yang disertakan		:
M	Alat Perlengkapan yang digunakan		:	- Kerta HVS - Spidol white board
N	Keterkaitan Layanan dengan Layanan Lainnya		:	Perserta didik mampu belajar secara ilmiah pada semua mata pelajaran
O	Catatan Khusus		:	-

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 2 Pancarijang

Sutomo, S.Pd.,M.Si

NIP. 19581231 197903 1 062

Rappang, 26 Januari 2013

Guru Pembimbing,

L. A. Sanrang S., S.Pd., M.Pd.I.

NIP. 19730818 200604 1 031

Tugas perkembangan 4 (empat) yang telah diprogramkan dengan sasaran layanan peserta didik kelas VII _{1,2,3,4,5,6.......}, VIII_{1,2,3,4,5,6.......}, dan IX _{1,2,3,4,.......}, tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya sesuai program.

C. Penanganan/Solusi

Program layanan yang siap dilaksanakan, dan tidak tersedianya waktu masuk kelas secara terjadwal adalah kendala yang memerlukan penanganan secara bijaksana. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan metode pendekatan dan kekeluargaan antara guru pembimbing dan guru mata pelajaran yang difasilitasi oleh kepala sekolah agar ada waktu yang dapat digunakan oleh guru pembimbing masuk kelas menyampaikan materi layanan yang telah diprogramkan.

Selain cara tersebut di atas, dapat juga dilakukan dengan berkolaborasi dengan guru mata pelajaran yang relevan dengan tugas perkembangan yang akan diberikan, pada poin K (penyelenggara layanan) dan L (pihak-pihak yang disertakan) dalam RPBK menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan program layanan guru pembimbing dapat melibatkan pihak-pihak lain, atau dapat bekerjasama dengan guru mata pelajaran lainnya.

D. Penutup

Demikian makalah ini saya susun dengan penuh keterbatasan ilmu dan pengetahuan, namun sebagai proses pembelajaran inilah yang dapat saya lakukan. Olehnya itu segala kekurangan dalam makalah ini, dengan rendah hati saya memohon kritikan.

Saya senantiasa mengharapkan bantuan, karena itu sebelum dan sesudahnya saya ucapkan banyak terima kasih.

Wassalam

Mahasiswa

L. A. Sanrang S

Daftar Pustaka

Agus Mulyadi (2003). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Departemen Pendidikan Nasional. Balai Penataran Guru Makassar.

Prayitno (2011). Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta. Rineka Cipta.

Ridwan (2008). Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.